A: Halo, Pak. Bisa minta tolong?
B: Iya, mbak. Kenapa?
A: Tolong jemput di depan Golden Market bisa? motor saya mendadak mati
padahal pas di jalanan?
B: Kok, bisa?
A: Gak tahu, pak. Tolong ya (dengan suara memohon, bingung dan juga panik)
B: Sebentar saya tutup bengkel dulu mbak. Share-loc ya.
A: Makasih banget, ya pak. Saya tunggu. Sent location!
Setelah sambungan telepon terputus, beberapa menit kemudian si Bapak datang dengan membawa peralatannnya. Padahal menjelang waktu makan siang, bengkel beliau biasanya ramai oleh pelanggan yang akan mengambil kendaran yangsudah di serviced. Tetapi beliau malah menutup bengkel dan bersedia dimintai tolong untuk membantu memperbaiki motorku yang mendadak ngadat di tengah jalan. Tidak sampai di situ, naluri ke bapak-an nya pun muncul seiring rasa khawatir nya sehingga beliau memutuskan untuk mengikutiku dari belakang sampai gang masuk rumah.
Saat aku berkata bisa pulang sendiri, Beliau bilang, "Nggak apa-apa mbak. Saya ikuti dari belakang. Takutnya macet lagi. Kasihan mbaknya."
Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah, selalu mengirim orang baik disaat aku sedang kesusahan.
Sejak peristiwa tersebut, aku selalu diliputi perasaan was-was jika berkendara agak jauh dari rumah. Khawatir kejadian serupa kembali terjadi. Mulai saat itu pula, keinginan untuk ganti motor kemudian timbul. Namun apalah daya. Sebagai seorang freelance -tepatnya freelancer writer- yang pemasukannya fluktuatif, mana berani aku beli motor lagi. Entah itu baru atau bekas.
Walaupun Si Hijau juga banyak "jajan," tapi dengan income yang nggak besar dan cair nya juga nggak tentu (kadang cepat, tapi bisanya lama, sih 😅), aku jadi berpikir, "gimana nanti kalau fee belum cair tapi terlanjur kredit motor terus cicilan udah masuk tempo. Kan nngak lucu kalau tiba-tiba dicegat debt collector saat asyik menggalau sambil menunggu lampu merah berganti hijau. Selain pasti malu, tentu juga akan kesusahan untuk melakukan aktivitas sehari-hari jika kendaraan di sita, kan?"
Duh, dilema...
SUKA DUKA FREELANCE WRITER
Memilih menjadi freelance writer tentu tidak semudah menghirup udara dan membuangnya. Aku sadar betul akan risiko yang turut menyertai. Terutama masalah keuangan dan kesehatan mata. Ketika deadline saling berkejaran, automatis mata akan menatap layar komputer lebih lama. Tentu saja hal tersebut membuat mata jadi lelah dan bisa jadi kering. Tidak hanya itu, "isi kepala" juga tidak boleh kosong. Harus ada bahan tulisan dengan ide segar yang terus mengalir.
Itu mengapa aku selalu melakukan budgeting dan nggak berani "macem-macem" menggunakan uang selain benar-benar memang urgent.
Meski demikian, ada banyak sisi positif dari pilihan menjadi seorang freelancer. Selain seru dan penuh tantangan, waktu kerja nya pun fleksibel. Artinya, aku bisa bekerja di mana saja dan kapan saja. Kreativitas tak terbatas pada jam kerja, pergaulan tidak memandang gender dan usia, and of course, waktu bersama keluarga atau untuk berkegiatan lainnya dapat disesuaikan lebih mudah. Dengan kata lain, 24/7 waktu ku bisa diatur sesuai kondisi. Dan aku sangat menikmati benefit itu. 😉
Namun ada kalanya, aku pun mendambakan pemasukan yang lebih besar agar kondisi keuangan semakin stabil. Oleh sebab itu, ketika Si Hijau mulai 'rewel" lagi, pikiran untuk kembali ganti motor benar-benar sangat mengganggu. Tetapi kemudian timbul alternatif lain, apakah harus motor baru? atau lebih baik beli bekas dulu tetapi yang tahunnya lebih muda?
TIPS PEMULIHAN KEUANGAN SEHABIS "DISERANG" PENGELUARAN TAK TERDUGA
Baiklah, mungkin langkah pertama bukan galau memikirkan apakah lebih baik motor bekas atau baru, melainkan harus memperbaiki financial condition terlebih dahulu.
Biasanya, ketika Si Hijau udah cranky atau "diserang" pengeluaran tak terduga, seperti butuh ke dokter mata, aku mengakali keuangan dengan tips berikut ini.
Menekan pengeluaran. Caranya bisa dengan mengalihkan beberapa budget yang tidak begitu penting ke jalur lain. Contoh, pakai budget ngopi setiap weekend untuk beli skincare yang benar-benar sudah habis dan tidak ada cadangan. Atau harus lebih pandai dalam membelanjakan uang. Artinya, membeli sesuatu yang dibutuhkan saja. Bukan yang diinginkan ❗
Menambah pemasukan. Nah, kalau ini, bisa dengan mencari side job atau menambah jam kerja. Karena aku adalah freelancer writer yang waktu kerjanya fleksibel, maka bisa diatasi dengan menjual keahlian lainnya. Misalnya, yang tadinya hanya fokus menulis, bisa sembari mencari atau menerima penawaran endorse yang masuk melalui media sosial. Lumayan, fee nya bisa untuk recovery keuangan lebih cepat.
WOM FINANCE, PINTU HARAPAN BAGI PEKERJA LEPAS UNTUK BISA WUJUDKAN MIMPI
For information, berasal dari hobi menulis puisi dan membaca novel sejak SMA, Pada akhirnya aku menekuni dunia kepenulisan. Awalnya, sih, sekadar coba-coba. Iseng membuat blog gratisan berisi curhat ala-ala..Niatnya supaya kegundahan hatiku tidak diketahui orang rumah, eh, malah keterusan.
Kemudian -masih dari hobi- aku membuat blog lain berisi sinopsis drama Korea yang sedang aku tonton. Nah, dari sini mulai muncul keinginan untuk monetisasi blog. Sebab ternyata, blog berisi sinopsis tersebut banyak sekali pembacanya. Kebetulan Korean wave belum sekencang sekarang.
Setelah mendapat nama yang cocok, proses blog monetize berlanjut dengan pembelian domain. Taraaaa.... sangking antusiasnya mencari cari cuan, aku lupa kalau kesenangan itu sepaket dengan kesedihan, Google mencurigai blog ku bermain curang karena pengunjungnya tidak pernah sepi. Alhasil, blog dengan Top Level Domain pertamaku pun terpaksa di banned oleh si mbah Google.
Dengan segenap cara aku mengupayakan agar blog tersebut kembali, tetapi aku malah mendapatkan "patah hati" pertamaku dari Google. Sejak saat itu pula, aku berhenti menonton drama Korea. Yups, sampai saat ini 😞
Baca Juga: Apakah Freelancer Harus Punya Asuransi Kesehatan?
Tetapi aku tidak menyerah begitu saja. Pantang bagi PENGACARA (Pengangguran Banyak Acara) -sebutan orang-orang bagi Freelancer pada saat itu- untuk takluk pada kegagalan. Setelah menata hati... ceileh, aku kembali membangun blog dengan niche berbeda. Kali itu, aku berusaha keluar dari zona nyaman dan memulai lagi dengan blog yang fokus pada daily activity, sedikit tulisan berbau parenting tentang Anak Berkebutuhan Khusus yang aku dapat dari pengalaman pribadi, dan tentu saja, masih dengan puisi atau sesekali curahan hati.
Alhamdulillah, hingga kini blog ku ini -www.heizyi.com- selalu mampu menghidupiku bahkan membiayai gelar sarjana ku 😇
Kalau kata pepatah jawa, "alon-alon asal kelakon." Artinya, pelan tapi pasti. Walaupun pemasukan sebagai freelance writer dari blog tidak begitu besar, namun satu per satu aku bisa menunaikan mimpiku.
Tetapi, untuk urusan ganti motor, aku masih ragu. Bagaimana cara beli motor baru bagi freelancer writer yang pemasukannya cenderung fluktuatif?
Lalu, secara kebetulan aku membaca status WhatsApp teman adikku yang nomornya tidak pernah berganti dari zaman bocah dulu. Dalam unggahan SW (Status WA) nya, dia menyebut ada promo cicilan motor dengan DP murah.
Setelah aku hubungi secara pribadi dan menanyakan persyaratan apa saja yang dibutuhkan, termasuk simulasi cicilannya, akhirnya aku menemukan satu unit motor keluaran terbaru yang sangat menarik perhatian. Selain warnanya adalah favoritku, biru 💙, motor tersebut juga diklaim irit bensin. Jadi sekalian saja aku minta rekomendasi perusahaan leasing yang bisa menjamin pembiayaan motor yang aku inginkan.
Menurut teman adikku itu, #WOMFinance adalah pilihan tepat bagi freelancer yang tidak memiliki slip gaji seperti aku karena bisa diganti dengan bukti penghasilan atau rekening koran.
Huwaaaa.... rasanya seperti menemukan jembatan penghubung untuk mewujukan keinginan ku. Benar-benar satu per satu tapi pasti, right?
Tanpa menunda waktu, aku bergegas mengunjungi situs resmi WOM Finance lalu menghitung simulasi cicilan menggunakan kalkulator pembiayaan yang sudah tersedia.
Selanjutnya, aku kembali menghubungi teman adikku untuk mengetahui cara beli motor secara kredit melalui pihak leasing yang telah direkomendasikan sebelumnya. Kemudian di jelaskan langkah demi langkah apa yang harus aku lakukan.
CARA KREDIT MOTOR DI WOM FINANCE
Pertama, tentukan motor yang diinginkan. Dari segi merek, tipe dan harga melalui offcial website, media sosial atau cek langsung ke dealer merek yang bersangkutan
Hitung simulasi cicilan, tenor pinjaman dan uang muka yang harus disiapkan menggunakan kalkulator pembiayaan yang aku sebutkan tadi
Hubungi pihak leasing (aku memilih sesuai yang direkomendasikan oleh teman adikku, yaitu WOM Finance)
Kemudian, pihak leasing akan memberi arahan terkait jumlah angsuran dan lama tenor yang dipilih. Pastikan besar cicilan nya sesuai kemampuan, ya. Biar nggak boncos dong 😆
Setelah itu, ajukan pembiayan, isi formulirnya serta unggah dokumen sekaligus persyaratan yang diperlukan
Tunggu data diverifikasi oleh petugas (dalam hal ini, pihak WOM Finance biasa membutuhkan waktu sekitar 4 hari kerja)
Setelah pengajuan disetujui, maka pihak WOM Finance akan meminta debitur untuk melakukan akad kredit serta pembayaran DP alias uang muka.
Selesai
Kenapa aku langsung yakin memilih WOM Finance sejak pertama di rekomendasikan oleh teman adikku yang notabene sales force? karena WOM Finance tidak melakukan BI Checking sehingga besar kemungkinan pengajuan kita diterima. Ya, walaupaun aku tidak pernah melakukan yang "aneh-aneh" sih. Tapi bagi seorang freelancer, tentu hal ini menambah kemungkinan pengajuan kita di-ACC, kan?
Baca Juga: 10 Rekomendasi Pinjaman Online yang Bisa Langsung Cair
Oh, iya. Apa saya persyaratan untuk mengajukan kredit motor baru di WOM Finance? Yuks, simak di bawah ini:
- Fotokopi KTP dan KK
- Slip gaji atau bukti penghasilan bagi non-karyawan
- Fotokopi rekening listrik
Omong-omong soal WOM Finance, tidak hanya #MembukaHarapan bagi freelancer writer dalam rangka mewujudkan mimpi memiliki motor baru, perusahaan yang bergerak di bidang #PembiayaanKebutuhan ini pun sangat memanjakan customer nya dengan teknologi terkini guna memudahkan dalam sistem pelayanan. Salah satunya dengan pengaplikasian e-sign. Di mana perjanjian kontrak kredit dapat ditandatangani secara digital. Sehingga customer atau calon debitur tidak perlu repot-repot pergi ke tukang fotokopi hanya untuk print dokumen. Penerapan e-sign juga dinilai amat ramah lingkungan karena paperless.
Satu lagi, yang membuatku begitu yakin memilih WOM Finance sebagai perusahaan pembiayaan kebutuhan motor baru untuk kehidupan sehari-hari adalah karena WOM Finance punya aplikasi KAWAN. Yaitu sebuah aplikasi pembayaran yang menyajikan banyak fitur mumpuni dalam proses pengajuan pinjaman yang meliputi pembiayaan multiguna, pembiayaan motor dan #CicilanEmas.
Menariknya, semua domain bisnis yang tergabung dalam Maybank Group, termasuk PT. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) dijamin keamanannya sebab telah terdaftar dan diawasi oleh OJK 👌
#UntungAdaKAWAN kan?
KESIMPULAN
Bersama WOM Finance pula aku sadar, bahwa tidak semua hal yang berhubungan dengan uang adalah beban
Dan lagi, selama masih berpenghasilan, setiap orang berhak, kok,
mengajukan pinjaman atau kredit dalam bentuk apapun asal besarnya nilai
angsuran sudah disesuaikan dengan kondisi keuangan.
Well, mari tetap semangat mencari cuan. Khusunya bagi teman-teman senasib dan dan seperjuangan. Nggak apa-apa fee lama cairnya, kita semua butuh sabar dan terus berjuang demi memperpanjang harapan dan terkabulnya impian 😎
Baca Juga: Manfaat Memiliki Asuransi Jiwa Syariah Bagi Freelancer
Referensi:
- https://id.quora.com/Lebih-baik-beli-motor-bekas-atau-baru-Mengingat-jika-bekas-harus-balik-nama-dan-lain-lain
- https://id.quora.com/Bagaimana-caramu-mengumpulkan-uang-untuk-membeli-motor
- https://www.wom.co.id/profil-perusahaan
- https://www.wom.co.id/events-articles/tips-membeli-sepeda-motor-secara-kredit
- https://www.otosia.com/berita/read/5003771/begini-cara-kredit-motor-dan-syarat-syaratnya
fiks, motor baru ajah.
ReplyDeletebismillah, motor baru
Delete