"Paradise is too perfect for humanity."
- Dario Argento -
How to Deal with Cabin Fever Bagi Seorang Introvert - Anjuran untuk isolasi diri secara mandiri selama pandemi virus corona menimbulkan berbagai dampak postif dan negatif. Nyatanya, terlalu lama berdiam diri di rumah juga bisa menyebabkan kesehatan mental dan pikiran terganggu. Sekali pun manajemen stres sudah dilakukan, cabin fever tetap saja menghantui. Surprisely, seorang introvert pun bisa terdampak sindrom ini, lho 🙀
Apa itu Cabin Fever?
Beberapa ahli menyebutkan bahwa Cabin Fever merupakan sindrom kebosanaan yang ditandai dengan munculnya perasaan sedih, gelisah serta emosi akibat terlalu lama terisolasi di tempat terbatas dalam jangka waktu yang lama.
Namun sebagian lagi menyebutkan, bahwa cabin fever adalah fobia terhadap ruang sempit (claustrophobia) dan bisa jadi hanya gangguan afektif musiman saja.
Baca Juga: Tips Seru Work from Home Anti Mainstream Selama Social Distancing
Akan tetapi, tidak semua orang yang mengalami nya, memiliki gejala cabin fever yang sama persis. Serangkaian emosi negatif yang timbul akibat self-quarantine ini beraneka ragam, seperti:
- Gelisah
- Lesu
- Sedih (bisa sampai depresi jika tidak dikontrol dengan baik)
- Tidak fokus atau sulit berkonsentrasi
- Mudah emosi (nggak sabaran)
- Isolasi sosial
- Mood buruk
- Mudah putus asa
- Motivasi menurun
- Sering kali tidur siang
- Berat badan berubah
- Stres
Nah, untuk mengatasi gejala cabin fever yang bisa saja semakin parah dari hari ke hari, mari lakukan tips pencegahan cabin fever agar hidup lebih berwarna sekali pun #dirumahaja 😊 :
1| Keep Contact
Masa darurat Covid-19 mengharuskan semua lapisan masyarakat untuk jaga jarak sementara waktu. Akan tetapi, jangan menjadikan ini alasan untuk hilang kontak dengan yang tersayang.
Hidup berdampingan dengan kecanggihan teknologi menjadi solusi terbaik menunaikan rindu untuk saat ini. Usahakan komunikasi dengan pasangan, keluarga, kerabat, teman, rekan kerja dan atasan tetap lancar menggunakan aplikasi online pilihan.
2| Keep Your Mind Busy
Berusahalah tetap berpikir positif dan jangan terlalu banyak menyerap informasi sembarangan.
Bagi seorang introvert, berusaha tetap sibuk itu penting agar terhindar dari pikiran negatif dan perasaan sensitif.
Dalam hal ini, kamu bisa mencoba kegiatan baru seperti melukis, menulis jurnal, membuat puisi atau sekadar melakukan hobi supaya tidak terjebak dalam kegiatan konstan dalam kurun waktu tertentu.
Baca Juga: Memanfaatkan Waktu #Dirumahaja dengan Mencari Cuan dari Internet
3| Seek Out Comforts
Terkadang, rasa bosan bisa datang pada siapa saja dan kapan saja. Agar terhindar dari cabin fever selama work from home, coba deh... ciptakan lingkungan yang nyaman dengan suasana kondusif supaya pekerjaan selesai tepat waktu tanpa harus keteteran.
4| Self-care Matters
Tidak semua orang menyukai hal-hal semacam meni pedi, creambath, spa atau pun perawatan diri lainnya. Bagi seorang introvert, kekayaan batin adalah segalanya.
Akan tetapi, ditengah pandemi virus corona seperti saat ini, selain merawat psikis, merawat fisik juga jadi bagian penting selama proses karantina.
Sesekali memanjakan diri tidak ada salahnya, bukan? Mungkin dengan begitu, tubuh bisa menjadi lebih rileks dan pikiran kembali segar.
5| Routine Is Important
Bekerja dan belajar dari rumah bukan berarti bisa bermalas-malasan. Agar terhindar dari pekerjaan yang menumpuk, sebaiknya atur ulang jadwal kegiatan selama karantina. Pastikan semua tugas dan beban kerja terselesaikan tepat waktu.
6| Distraction
Sering kali, seorang introvert selalu hanyut dalam dunia nya sendiri. Sekali pun itu berada dalam keramaian, seorang introvert tak segan lebih memilih sendiri.
Walau pun "terkurung" dalam jangka waktu yang lama bukanlah masalah besar, bukan berarti seorang introvert tidak pernah merasa kebosanan.
Kadang kala, seorang introvert akan merasa sangat jenuh dengan dunia nya sendiri. Untuk itu, agar terhindar dari cabin fever selama masa darurat Covid-19 belum berakhir, simak strategi jitu macam-macam pengalihan berikut ini:
Walau pun "terkurung" dalam jangka waktu yang lama bukanlah masalah besar, bukan berarti seorang introvert tidak pernah merasa kebosanan.
Kadang kala, seorang introvert akan merasa sangat jenuh dengan dunia nya sendiri. Untuk itu, agar terhindar dari cabin fever selama masa darurat Covid-19 belum berakhir, simak strategi jitu macam-macam pengalihan berikut ini:
- Membawa "dunia luar" kedalam rumah agar suasana lebih hidup. Seperti menyeduh secangkir kopi kemudian menikmatinya sambil membaca buku layaknya yang biasa dilakukan ketika berkunjung di sebuah cafe.
- Menonton serial favorit seperti drama Korea
- Bereksperimen di dapur. Bisa membuat kue atau mencoba resep baru
- Rearrange the wardrobe
- Bercocok tanam
- Dan yang terakhir adalah olahraga! Kegiatan ini dipercaya mampu meredakan kecemasan sebab merupakan sarana penyaluran emosi. Dengan berolahraga, tubuh menjadi sehat dan badan kembali fit.
Setelah memahami apa itu cabin fever dan mengenali berbagai gejala nya, apakah kamu termasuk salah satu yang mengidap sindrom ini?
Jika iya, coba lakukan tips pencegahan seperti yang aku tulis diatas, ya. Namun jika masih ragu atau mengalami gangguan kesehatan yang lain, kamu bisa menuntaskan rasa penasaran tersebut dengan menghubungi ahli nya di Halodoc, yaitu sebuah aplikasi kesehatan dengan berbagai layanan unggulan seperti antar obat gratis, cek lab, tanya dokter dan beragam kemudahan fasilitas kesehatan lainnya.
Oh iya, layanan antar obat gratis oleh Halodoc bisa jadi alternatif terbaik dalam pemenuhan ketersediaan obat di rumah selama pandemi virus corona, lho. Selain tidak perlu capek antre, kamu juga tidak dikenakan biaya tambahan dalam proses pengirimannya. Setelah memberikan struk dan nomor antrean yang didapat dari kasir apotek (baik apotek rumah sakit maupun drug store) pada petugas Halodoc, selanjutnya, kamu hanya perlu menunggu pesanan tiba di depan pintu rumah dengan selamat yang diantar oleh babang GoJek.
Yups, se-gampang itu. Aku pun berkali-kali menggunakan layanan antar obat gratis yang disediakan Halodoc ketika merasa tidak sanggup dengan antrean yang mengular di kasir apotek rumah sakit.
So, meskipun #dirumahaja, jangan pernah sepelekan kesehatan dan terbiasa mengabaikan perasaan gelisah yang berkepanjangan. Karena bisa jadi, semua itu adalah awal dari gejala cabin fever.
Stay safe and health, everyone 🙆
Jika iya, coba lakukan tips pencegahan seperti yang aku tulis diatas, ya. Namun jika masih ragu atau mengalami gangguan kesehatan yang lain, kamu bisa menuntaskan rasa penasaran tersebut dengan menghubungi ahli nya di Halodoc, yaitu sebuah aplikasi kesehatan dengan berbagai layanan unggulan seperti antar obat gratis, cek lab, tanya dokter dan beragam kemudahan fasilitas kesehatan lainnya.
Oh iya, layanan antar obat gratis oleh Halodoc bisa jadi alternatif terbaik dalam pemenuhan ketersediaan obat di rumah selama pandemi virus corona, lho. Selain tidak perlu capek antre, kamu juga tidak dikenakan biaya tambahan dalam proses pengirimannya. Setelah memberikan struk dan nomor antrean yang didapat dari kasir apotek (baik apotek rumah sakit maupun drug store) pada petugas Halodoc, selanjutnya, kamu hanya perlu menunggu pesanan tiba di depan pintu rumah dengan selamat yang diantar oleh babang GoJek.
Yups, se-gampang itu. Aku pun berkali-kali menggunakan layanan antar obat gratis yang disediakan Halodoc ketika merasa tidak sanggup dengan antrean yang mengular di kasir apotek rumah sakit.
So, meskipun #dirumahaja, jangan pernah sepelekan kesehatan dan terbiasa mengabaikan perasaan gelisah yang berkepanjangan. Karena bisa jadi, semua itu adalah awal dari gejala cabin fever.
Stay safe and health, everyone 🙆
Moga wabah ini cepat berlalu jd kita bisa bersosialisasi lg dgn keluarga dan teman teman
ReplyDeleteamiiiin.... biar nggak kelamaan "terkurung' dirumah sendiri ya >.<
DeleteCabin fever ini mirip-mirip homesick gitu kayaknya yah :D
ReplyDeleteMakasih tipsnya kak
nah iya, cuman kalo tidak terkontrol bisa lebih parah
DeleteAku sepertinya sudah terkena. Kata temen aku gini, sebelum isolasi mandiri pun kamu sudah mengurung diri, gitu.
ReplyDelete-
Padahal aku biasa-biasa aja, rumah-sekolah, rumah-kantor. Dan tidak kemana-mana lagi
hahahaha.... efek kegiatan yang itu-itu aja jadi susah bedain mana cabin fever mana yang bukan ya ^^
Delete