"The biggest adventure you can ever take is to live the life of your dreams."
- Oprah Winfrey -
Berharap Jadi Nyata, Menyambut Senja di Pantai Base-G Papua Bersama yang Tercinta - Salah satu tantangan bagi seorang yang suka jalan-jalan tapi nggak pernah pergi jauh sendirian adalah izin orangtua. Setiap kali liburan, pasti satu keluarga. Pergi agak jauh saja, harus merangkai kalimat yang indah terlebih dahulu supaya tidak menanam khawatir ketika meminta izin orang tua. Seandainya mampu, mungkin kemana saja aku akan selalu dikawal. Meski pun sudah dewasa.
Uh, itu sebab nya aku selalu menulis semua destinasi wisata impian yang belum mampu dikunjungi untuk di eksplor bersama suami jika nanti sudah menikah nanti.
Kenapa harus nunggu punya suami jika ingin nya sekarang?
Karena aku tidak perlu minta izin orang tua lagi. Cukup suami mengizinkan, orang tua pasti nggak keberatan. Apalagi kalau sampai ditemani jalan-jalan. Lengkaplah sudah. Izin dikantongi, pengawal pribadi, setia menamani. Kurang apalagi?
Kebetulan, setelah membaca artikel lomba blog terbaru yang dirilis oleh salah satu komunitas blogger favoritku, Blogger Perempuan yang bekerja sama dengan EcoNusa perihal destinasi wisata hijau yang dimiliki Papua, aku pun jadi tertarik untuk menjelajah "Tanah Mutiara Hitam," dengan segera 😍
Tentu... selain Raja Ampat, Papua serat akan kekayaan alam yang khas dengan kearifan lokalnya. Sebut saja pantai Base-G, Lembah Baliem, puncak Ifar, telaga Emfote dan masih banyak lagi surga tersembunyi di Papua yang belum terjamah.
✈ AYO KE PAPUA
Tentang harapan yang selalu aku gemakan disepertiga malam, aku memohon pada Tuhan supaya suatu hari nanti, langkah kaki ini tiba pada banyak tempat impian, Papua salah satunya.
Dan semoga Allah mengabulkan, aku ingin sekali menciptakan pengalaman seru bersama pasangan halalku. Seperti menikmati indahnya alam, mesra-mesraan dibawah langit malam, foto siluet bersama senja, menanti matahari terbit sambil minum kopi atau teh, main air di pantai yang indah dan apalagi ya... hiking dan diving, sih kalau bisa.
Nah, berbekal cerita dari teman-teman yang pernah main ke Papua dan jaringan internet untuk browsing, akhirnya aku memilih lima wisata alam hits Papua ini sebagai tujuan liburan impian ku nanti bersama suami.
Bantu doa nya dooong.
Amin.....
Terima kasih 😉
1| MENIKMATI INDAHNYA ALAM PAPUA DARI PUNCAK IFAR JAYAPURA
Image by Phinemo |
Destinasi pertama yang terbesit ketika memutuskan untuk explore tanah Papua adalah Puncak Ifar yang berada di Bukit Makatur, pegunungan Cycloop, Kota Sentani Kabupaten Jayapura.
Menurut berbagai artikel yang aku baca, konon di puncak Ifar ini, berdiri markas tentara Amerika Serikat saat terjadi Perang Dunia ke II, lho. Bahkan Jayapura menjadi pusat pertahanan Amerika Serikat dari perlawanan Jepang kala itu.
Para tentara dan sekutu Amerika kemudian membangun sebuah tugu sebagai bukti bahwa mereka berhasil tiba di New Guinea dan berhasil menaklukkan Hollandia (sekarang Jayapura). Kemudian tugu itu diberi nama Monumen Mac Arthur. Dimana nama tersebut merupakan nama pemimpin mereka, yaitu Jenderal Douglas Mac Arthur.
Oke, kisah tentang perang-perangan nya kita sudahi sampai disini ya. Mari kita bahas kenapa aku memasukkan Puncak Ifar dalam bucket list Papua destinasi wisata hijau.
Katanya, sih... pemandangan alam menuju Puncak Ifar itu keren banget, guys. Sebab sepanjang jalan kita akan disuguhi dengan lautan dan jalan yang berkelok-kelok. Wow, menantang banget ya track nya. Pasti bikin deg-degan tapi seru tuh.
Dan setelah sampai di puncak Ifar yang berada di ketinggian 325 mdpl, panorama yang disajikan pun tak kalah keren dari perjalanan tadi. Ketika berada di puncak ini, kita akan bisa melihat dengan jelas bandara dan danau Sentani. Plus pesawat yang sedang lalu lalang dari dan menuju ke bandara. Huwaaa... nggak sabar deh pengen pergi ke Papua.
Oh iya, Puncak Ifar ini ternyata adalah markas militer milik TNI Rindam XVII Cendrawasih, lho. Jadi selain aman, liburan di Puncak Ifar juga sekalian belajar sejarah. Dan ya, dapat pemandangan tentara latihan juga. Komplit kan? Eh, tapi kan traveling nya bareng pasangan. Jadi nggak boleh cuci mata sama cogan. Dosa! 😜 hihihi
2| TENTU SAJA RAJA AMPAT
Image by Pixabay |
Siapa yang tidak silau dengan keindahan Raja Ampat, Papua. Sejak namanya banyak digaungkan oleh para traveller, Raja Ampat menjadi destinasi wisata alam hits Papua.
Keunikan letak gugusan pulau dan mitos yang menyertainya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Jangan lupakan keindahan alam bawah lautnya yang pasti jadi candu bagi para petualang.
Tidak berhenti disitu, Raja Ampat bahkan punya julukan khas untuk perairannya nya yang memesona: Surga Wisata Dunia.
Ah, dreaming of Raja Ampat? ya iyalah.... so pasti itu!
Kapan, sih mamas berkuda putih datang dan bawa aku jalan-jalan. Udah nggak sabar pengen main sama ikan di laut nih.
3| MENGAGUMI EKSOTISME LEMBAH BALIEM DALAM ATRAKSI BUDAYA
Image by Pixabay |
Sebagai umat muslim yang menjunjung tinggi kerukunan dan toleransi, aku merasa kagum banget dengan pertumbuhan agama islam di Papua. Aku kira karena kebanyakan hewan peliharaan mereka adalah anjing dan babi, mereka adalah non-muslim.
Tapi siapa yang menduga bahwa daerah ini menjadi pusat pendidikan agama islam terbesar di Papua. Satu lagi fakta tentang Lembah Baliem yang umat muslim harus tahu. Di daerah ini terdapat pondok pesantren dan madrasah yang umurnya sudah tua, lho.
Ritual-ritual adat Suku Dani yang biasa menggunakan daging babi atau anjing diganti dengan daging ayam oleh mereka yang memeluk agam islam. Tradisi seperti memotong jari pun perlahan mereka tinggalkan.
Tapi, ngomongin Lembah Baliem, ada yang tahu nggak itu letaknya dimana?
Kalau menurut mbah google, sih. Lembah Baliem atau Grand Baliem Valley adalah lembah di pegunungan Jayawijaya yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dari Wamena, Papua.
Konon katanya Lembah Baliem merupakan danau yang telah mengalami perubahan alam akibat pergeseran lempeng bumi. Itu mengapa Lembah Baliem punya pasir putih dan batuan granit yang cantik. Padahal nggak ada laut atau pun pantai. Unik banget kan?
Selain suku Dani, Lembah Baliem juga dihuni oleh suku Lani dan suku Yali. Tiga suku ini hidup bertetangga dan saling bahu membahu dalam kehidupan. Dalam setiap atraksi budaya seperti Festival Lembah Baliem, mereka kompak menampilkan pertunjukan perang antar suku yang dibalut dalam simfoni merdu alam Wamena.
4| FOTO ROMANTIS DI TELAGA EMFOTE
Image by hipwee |
Disebut juga Danau Love, telaga Emfote memiliki bentuk serupa hati. Walau harus ada usaha untuk sampai di telaga ini. Namun pemandangan yang didapat setelah sampai setimpal dengan lelah yang dibayar.
Jalur yang ditempuh masih searah dengan danau Sentani. Sebab keduanya berada dalam satu kawasan yang sama.
Dikelilingi padang rumput yang cantik juga bukit-bukit yang hijau, mengabadikan satu, sepuluh, seratus bahkan seribu potret romantis di wisata alam hits Papua ini rasanya keren, ya. Itung-itung menabung kenangan manis bersama pasangan.
View yang sungguh aduhai serta nyanyian burung yang berterbangan seakan menambah syahdu khayalan untuk bisa berfoto ala-ala disini. Anggap saja foto pasca-wed ya. Karena kalau pre-wedding nggak mungkin. Kan traveling partner nya harus yang halal dulu. Biar izin nya gampang. Jangan lupakan itu, Ferguso 😅
5| MENYAMBUT SENJA DI PANTAI BASE-G
Image by Tripzilla |
Tempat wisata Jayapura, Papua berikutnya yang masuk dalam wishlist ku adalah pantai Base-G (read: besji)
Setelah bersusah payah menyusuri setiap jengkal tanah Papua demi pemandangan alam yang mengagumkan. Mari kita tutup liburan impian di Papua ini dengan melepas penat sembari menyambut senja bersama pasangan.
Hanya membutuhkan waktu 30 menit dari pusat kota Jayapura, kita sudah bisa duduk santai di saung-saung di pinggir pantai. Menyaksikan langit yang perlahan berubah jingga dengan tangan saling bertatut, netra menatap lurus kedepan, seolah mentari tak terbit lagi esok hari.
Hanya membutuhkan waktu 30 menit dari pusat kota Jayapura, kita sudah bisa duduk santai di saung-saung di pinggir pantai. Menyaksikan langit yang perlahan berubah jingga dengan tangan saling bertatut, netra menatap lurus kedepan, seolah mentari tak terbit lagi esok hari.
Duh, romantis banget nggak sih narasinya. Khayalan yang kulantunkan dalam doa supaya menjadi nyata ini.
By the way, pantai Base-G juga merupakan saksi bisu dari Perang Dunia ke II, lho guys. Selain puncak Ifar Jayapura, para sekutu dan tentara Amerika Serikat ternyata juga mendirikan markas di pantai berpasir putih ini.
Menurut cerita, nama pantai Base-G memiliki makna, lho. "Base" artinya markas dan "G" yang merupakan abjad ketuju menunjukkan bahwa pantai ini adalah markas ke tujuh. Huuuu... penuh kode rahasia ya.
For your information, wisata pantai di Jayapura ini selalu sepi ketika minggu pagi, sebab para warga sekitar masih beribadah di gereja. Waktu yang tepat untuk hunting foto, bukan? kebetulan, pantai Base-G telah dikelola dengan baik oleh penduduk setempat dan memiliki pasir putih yang indah.
By the way, pantai Base-G juga merupakan saksi bisu dari Perang Dunia ke II, lho guys. Selain puncak Ifar Jayapura, para sekutu dan tentara Amerika Serikat ternyata juga mendirikan markas di pantai berpasir putih ini.
Menurut cerita, nama pantai Base-G memiliki makna, lho. "Base" artinya markas dan "G" yang merupakan abjad ketuju menunjukkan bahwa pantai ini adalah markas ke tujuh. Huuuu... penuh kode rahasia ya.
For your information, wisata pantai di Jayapura ini selalu sepi ketika minggu pagi, sebab para warga sekitar masih beribadah di gereja. Waktu yang tepat untuk hunting foto, bukan? kebetulan, pantai Base-G telah dikelola dengan baik oleh penduduk setempat dan memiliki pasir putih yang indah.
✈ KENAPA PAPUA?
Menyandang status sebagai provinsi terbesar di Indonesia dan pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland, Papua memiliki potensi dan destinasi wisata alam juga bahari yang tidak perlu diragukan lagi.
Alasan mengapa aku memilih Papua sebagai salah satu destinasi liburan impian adalah karena Papua memiliki wisata hijau yang eksotis.
Dimana sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara, berupa hutan hujan tropis, rawa-rawa, padang rumput, lembah dan pegunungan yang sebagian nya diselimuti salju.
Selain itu, ditetapkannya Papua sebagai Situs Alam Warisan Dunia oleh UNESCO pada 12 Desember 1999 karena memiliki lebih dari 43 ekosistem di Taman Nasional Lorenz selaku kawasan konservasi terluas di Asia Tenggara, hamparan padang rumput Alpin dan rawa-rawa di Danau Habema serta kumpulan gletser di pegunungan Cartenz semakin menambah kagum akan keindahan tanah Papua.
ECONUSA PENJAGA KEKAYAAN ALAM PAPUA
Lokakarya Ekowisata se-Tanah Papua oleh EcoNusa bersama 17 orang asli Papua |
Meski wilayahnya setara lima kali pulau Jawa, namun sumber daya hutan Papua terancam gundul akibat eksploitasi pertambangan dan kayu secara besar-besaran.
Forest Watch Indonesia mencatat, deforestasi hutan di Papua mencapai sekitar 170 hektar dari 2009 sampai 2016.
Untuk menjaga hutan agar tetap terjaga kebermanfaatannya diperlukan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan agar tercipta prospek ekonomi jangka panjang yang lebih menjanjikan.
Oleh karena itu EcoNusa hadir membawa solusi berupa jaringan ekowisata adat di tanah Papua.
EcoNusa Fondation sendiri adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada 21 Juli 2017 di Jakarta dengan tujuan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang adil dan berkelanjutan menggunakan inisiatif-inisiatif lokal.
Dalam prosesnya, EcoNusa bekerja atas nilai-nilai dasar organisasi yang meliputi keadilan sosial, kesetaraan, transformasi, akuntabilitas, integritas, inklusivitas dan excellence.
Program ekowisata yang dicanangkan oleh EcoNusa diterima dengan baik oleh masyarakat Papua dalam acara lokakarya yang diselenggarakan pada 16 dan 17 Februari 2020 lalu di Sorong, Papua Barat.
Dalam acara tersebut didapat kesimpulan bahwa ekowisata akan menggandeng masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan karena masyarakat adat setempat dianggap yang paling memahami kondisi alam, budaya, kuliner dan kerajinan tangan.
Selain diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di wilayah Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), konsep ekowisata juga diwujudkan dalam proses pelestarian, pemberdayaan dan perlindungan sumber daya alam.
Berikut penjelasan detail mengenai program kerja EcoNusa Fondation dengan fokus wilayah meliputi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
Berikut penjelasan detail mengenai program kerja EcoNusa Fondation dengan fokus wilayah meliputi Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
- Advokasi kebijakan dan kerja sama strategis, yaitu sebagai jambatan komuniasi antara pemangku kepentingan di Indonesia Timur.
- Pengembangan kapasitas dan pengembangan ketahanan masyarakat adat, yaitu dengan mengembangakan dan mengikutsertakan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
- Gerakan laut berkelanjutan, yaitu sebuah program untuk perbaikan tata kelola dan pengelolaan sumber daya laut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
- Dukungan komunikasi strategis untuk Indonesia Timur, yaitu menyebarkan kisah sukses dalam masa pengelolaan sumber daya berkelanjutan.
- Jaringan komoditi adat
- KORAL, koalisi NGO untuk perikanan dan kelautan berkelanjutan
- Jaringan ekowisata adat.
- Sekolah EcoINVOLVEMENT, yaitu program pengembangan kapasitas yang dirancang untuk administrator desa atau kampung dan masyarakat lokal yang tinggal di dekat area konsesi kelapa sawit di tanah Papua dan Maluku.
- Mari cerita (MaCe) Papua, yaitu sebuah agenda dua bulanan untuk mengenalkan praktik-praktik terbaik di tanah Papua, terutama yang terkait dengan upaya konservasi lingkungan berbasis masyarakat.
- Sekolah EcoDiplomasi, yaitu sebuah program hasil kolaborasi anak muda sebagai diplomat lingkungan yang aktif mengkomunikasikan isu hutan, laut dan perubahan iklim kepada publik.
Masyarakat Papua bersama EcoNusa bersinergi Meningkatkan SDM Berkelanjutan |
***
Papua itu jauh, tapi niatku tak akan runtuh hanya karena itu. Bayangan romantisme menikmati indahnya alam Papua dari ketinggian di Puncak Ifar bersama suami, berbaur dengan masyarakat adat setempat dalam festival Lembah Baliem, mesra-mesraan sekaligus foto romantis ala-ala drama Korea di danau Love atau teluk Emfonte dan jangan lupakan pemandangan laut lepas di Raja Ampat serta manisnya gandengan tangan menyambut senja di pantai Base-G Jayapura.
Uh, semua khayalan indah ini rasanya akan terus terngiang di kepala.
Walau awal nya sempat ragu memilih Papua destinasi wisata hijau sebagai salah satu tempat liburan impian bersama pasangan halal karena kesan seram dari setiap prosesi adat istiadat nya, namun semua itu sirna setelah mempelajari keunikan dari setiap budaya masyarakat Papua.
Semoga mimpi ini jadi nyata, ya. Di amin kan oleh semesta, lalu di kabulkan oleh sang pencipta.
Bantu amin dong 😉
Semoga mimpi ini jadi nyata, ya. Di amin kan oleh semesta, lalu di kabulkan oleh sang pencipta.
Bantu amin dong 😉
Papua ini bener-bener destinasi impian banget ya. Aku pun ingin banget ke sana, semoga tercapai ya Mba.
ReplyDeletePapua sebagai surga tersembunyi di timur Indonesia sangat berharga buat kita. Seharusnya kita ikut menjaga dan melestarikan semua kekayaan alam bangsa.
ReplyDeleteSemoga cita dan harapannya tercapai ya Mbak. Bisa menginjakkan kaki di Papua. Amin
pantai base-G ini ternyata indah mbaa, aku baru dengar nih soal pantai base-G ini semoga ya bisa kesana kita
ReplyDeleteAamiin until doanya Mbak. Traveling bersama pasangan Apalagi honeymoon emang harus direncanakan sejak dini the akupun demikian, tapi pas mulai taaruf sih walau belum pasti juga doi jadi suami meskipun endingnya happy XD
ReplyDeleteRaja Ampat masih jadi pilihan banget yah.
semoga kita berkesempatan mengunjungi Papua dan berbagi keindahannya khususnya d blog kita
Akupun pengen ke sanaaa
ReplyDeleteMashaAllah.. kita punya harapan yang sama nih ka.. ingin banget menikmati destinasi hijau di papua.. yang selama ini hanya bisa menyaksikan melalui gambar dan video saja.. semoga ada kesempatan untuk menikmati langsung keindahan papua ya mbak
ReplyDeleteMasyaAllah, alam Papua itu memang indah yaaa. Nggak heran banyak wisatawan manca negara yang suka datang ke sana terutama ke Raja Ampat. Saya juga pengen sih ke sana suatu saat nanti. Semoga keinginan Mbak Elok terkabul.
ReplyDeleteWah baru tahu mbak kalau di Lembah Baliem juga dipakai sebagai tempat belajar agama Islam.
ReplyDeletePapua emang destinasi wisata mnarik yaaa, walau mihil, hehe, moga kita dimampukan utk bisa ke sana semua yaa :D
Dengar kata Papua itu kayak far far away padahal masih di Indonesia yaa.
ReplyDeleteAku suka pantai dan underwater jadi Raja Ampat masuk bucket list. Hope someday will come true.
Papua ini surganya wisata alam deh kayaknya mbak, gak ada yg Failed di Papua, semuanya bagus-bagus. Semoga aja aku bisa berlibur kesana kapan-kapan🤭
ReplyDeleteTelaga Love-nya cantik bangett, Mbak. Baru tahu ada telaga yang bentuknya kayak gitu. Cocok lah ya buat wisata sama pasangan halal, medan rada berat pun bisa ditempuh sambil bekerja sama, hehehe. Semoga impian Mbak tercapai, yaa...
ReplyDeleteduh, lihat-lihat alam Papua yang indah bikin kepengen juga deh. Bareng di bebeb pastinya akan makin seru. Sekalian bias honeymoon :D
ReplyDeleteSalah satubustad terkenal dari Papua, Ust. Fadlan Garamatan. Beliau banyak sekali memberikan informasi yang mampu membuka mata para jamaahnya. Papua itu indah dan mereka menunggu kehadiran kita untuk saling bersinergi dan bersaudara.
ReplyDeleteKok rasanya jadi pengin nemenin jalan-jalan dan berfoto ria di tempat impian tersebut
ReplyDeleteSemoga terwujud ya mba. Aku pun pengen ke Papua yang masih alami. Awal baca tentang Papua waktu SD tentang lembah baliem yang masih primitif. Sejak islam menyentuh makin berkembang ya
ReplyDeleteKalau ke Papua, Raja Ampat gak boleh kelewat dong ya. Belum afdol rasanya ke Papua kalau belum ke Raja Ampat
ReplyDeletePapua menyimpan potensi budaya, alam yang sangat beragam. keindahan alamnya pun masih alami banget. Nggak salah banyak banget yang pengen kesana
ReplyDeletedaerah timur penuh misteri bikin penasaran menjelajah di sana
ReplyDelete