Jangan Tanya Kapan, Doakan Saja!

❝And in the end, the love you take is equal to the love you make❞

 - The Beatles -

Jangan Tanya Kapan, Doakan Saja! - Siapa sih, yang nggak bahagia menyambut ramadan kemudian lebaran? Gegap gempita bulan puasa yang menguarkan energi positif dengan suasana yang khas selalu bikin rindu jika sudah berlalu. Namun walau lebaran bersiap menyambut kita, tetap waspada kalau ditanya seputar jodoh ya! Dan inget, nggak boleh nge-gas. Selow aja beib, supaya 'si nyinyir' nggak makin kenceng tertawa nya 😂

MENJADI BAHAGIA

Apa sih yang sebenarnya kita cari ketika akan memilih pasangan? setiap orang punya ekspektasi yang berbeda-beda 'kan?

Ada yang masih percaya cinta, ada yang mempermasalahkan keturunan, ada yang cuma cari partner buat ke kondangan, ada yang (katanya) pengen bahagia-in orangtua yaitu lewat perjodohan, ada yang ingin merubah nasib dengan (berusaha) berpikir realistis demi hidup makmur, ada juga yang cuma niat ibadah.

Sebenarnya, pertanyaan "Kapan?" tidak akan berhenti setelah kita berhasil menikah. Semua tidak akan semudah itu, Ferguso! Masih akan ada pertanyaan seputar kapan.. kapan.. kapan dan kapan-kapan lainnya yang muncul setiap mudik, lebaran, kumpul keluarga, reuni sekolah bahkan ketika bertemu kenalan.

Suatu waktu aku berpikir, masih ada nggak sih cowok yang sesuai ekspektasi di zaman seperti saat ini? Atau.. kira-kira, apakah aku bisa menemukan pasangan yang bisa saling mencintai sampai tua? Menjadi teman sehidup-semati. Tetap mesra dan romantis walau rambut sudah putih semua?

Ah, tapi semua kriteria pasangan hidup pasti buyar kalau sudah jatuh cinta. Bukan begitu?

Namun untuk menjadi bahagia sebenarnya sederhana : mensyukuri apa yang kita punya. Sebab Tuhan tahu mana yang terbaik bagi hamba Nya.

JALAN KELUAR

Aku pernah nulis, masalah perempuan usia 25+ itu nggak jauh-jauh dari kata jodoh dan pasangan. Walau kadang aku sadar, usia cewek segini tuh emang waktunya dihajar sama pertanyaan semacam itu. Tapi kan sebel juga kalau pertanyaan sama diulang-ulang terus. Padahal aku juga nggak se-menyedihkan itu sebagai pathetic-20-something-who-wants-to-be-married.

Baca Juga : Jodoh itu, Sebenarnya nggak jauh-jauh Dari Kita. Percaya nggak?

Bisa jadi, aku memang belum sampai di titik 'reason to get married.' Makanya suka asyik sendiri. Seolah nggak butuh cowok dan bisa menghadapi dunia hanya dengan senyuman.

Duh, atau mungkin, ini termasuk efek kelamaan jomlo ya?

Sekali waktu, aku enjoy lihat pasangan manis yang berkeliaran didepan mata. Lain waktu malah baper sama hal-hal receh yang enggak banget.

Dan ya.. untuk menghindari pertanyaan keramat "Kapan Nikah?" saat lebaran nanti, mending aku siap-siap dari sekarang.

Mulut-mulut nyinyir itu nggak akan berhenti sekalipun sudah diberi pengertian. Mereka akan terus menuntut seolah kebahagiaan kita ada ditangan mereka.

So, sedikit main-main nggak masalah 'kan? Kita serang saja mereka pakai meme lucu kapan nikah karya para seniman keren ini. Ya nggak harus nunjukin meme nya juga kali. Tapi serangnya harus tepat waktu dan pas sasaran, oke? 🔨

Let's do it!

Hahahaha... bisaan banget deh ngelesnya 😆

Masuk Pak Eko 😁

Nah, ini nih.. pas banget buat nampol rombongan si nyinyir 😏

Hahaha... senjata makan majikan gaksi? 😜

Setujuuuuuuu 👍👍👍

Kalau beneran jawab kek begini, dijamin deh. Pasti langsung dijodohin sama si ibuk.. wkwk

Yeps, mending kunci mulut kalian deh kalau ujung-ujungnya juga gak bakalan nyumbang 😤

Baca Juga : Life is Supposed to be Joke

By the way, kalian angkatan tahun berapa sih? 90, 91, 92 atau 93?

Meskipun angkatan 90-an lagi musim nya nikah. Nggak perlu merasa denial deh kalau ditanya "Kapan Nikah?" atau kapan-kapan lainnya. Toh, jodoh udah ada yang ngatur. Tinggal tunggu waktu aja, kapan Tuhan bilang...

"Kun fayakun.."

*sok bijak mode on* 😋

Oke, Mblo, gutlak ya 😎 And happy fasting, all 🙏