"Food is Fuel, Not Theraphy"
- The DO IT Program (notsalmon.com) -
Emotional Eating Syndrome yang Melelahkan - Bakso atau kopi? Kalian pernah merasa gak sih, bahwa selain kebutuhan, makanan adalah pelampiasan terbaik selain curhat sama teman. Ketimbang tambah sumpek sebab butuh meluapkan emosi, namun tak ada satupun orang yang mengerti. Dari pada tambah sakit hati atau lebih parah menyakiti orang lain. Lebih baik menikmati hidup dengan makan sepuasnya. Lahap apapun yang kamu suka. Hati senang, perut kenyang. Yes, that is what is called 'Emotional Eating!".
Dalam kasus emotional eating anxiety, yang sesungguhnya butuh makan itu bukanlah tubuh kita, melainkan emosi kita yang sedang lapar. Emotional hunger is felt in the mouth and mind.
**Emotional Eating : FOOD, NOT A REWARD**
Lebih gampang menemukan bakso berkuah panas lengkap dengan sambal pedas ketimbang mendapat sebuah pelukan. Lebih yummy gorengan ketimbang salad buah, lebih seger es teh dari pada jus tomat, lebih menggoda burger dari pada nasi merah. At least, food make my feeling better 😧
Biasanya, gejala emotional eating syndrome ditandai dengan kita yang mudah merasa lapar. Dikit-dikit nyemil, padahal sudah cukup kenyang dari waktu makan sebelumnya.
Gak heran, jika ketika sedang merasa stres, sumpek, marah, kecewa, khawatir atau patah hati, beberapa orang cenderung menjadikan makanan sebagai sasaran. Seperti Aku! Alhasil, kebutuhan gizi tubuh tidak terpenuhi dengan baik, overeating pun tak terelakkan. Diet gagal, badan gak sehat 🙈
Akan tetapi, perpaduan rasa panas dan pedas yang jadi satu dalam semangkuk bakso Solo akan menghasilkan keringat yang luar biasa bikin gerah. Dan itu adalah bentuk pengalihan paling pas dari pada melempar sumpah serapah gak jelas hanya karena ingin mendapat perasaan lega.
FIND DISTRACTION
Sebagai orang yang mengaku seorang blogger, aku selalu butuh ide segar sebagai bahan tulisanku. Gak peduli siang, malam, hujan, badai. Aku harus selalu bisa menghasilkan tulisan baru untuk dibagi. Dan kendala yang pasti akan ada setiap waktu adalah writer's block. Yups, this is the biggest problem of all writers.
Sejauh ini, distraksi terbaik adalah dengan membaca wattpad. Mencoba mengalihkan kebuntuan ide dengan bacaan ringan dan lucu. Atau tetap memaksa menulis sembari ditemani secangkir kopi. Ah... rasanya bahagia itu sederhana. Asap mengepul dengan wangi khas kopi yang baru di seduh akan jadi penenang paling elementer bagiku. I will always a little distraction, and coffee is the right reason.
Baca Juga : I'm Loving Wattpad So Much
Sejauh ini, distraksi terbaik adalah dengan membaca wattpad. Mencoba mengalihkan kebuntuan ide dengan bacaan ringan dan lucu. Atau tetap memaksa menulis sembari ditemani secangkir kopi. Ah... rasanya bahagia itu sederhana. Asap mengepul dengan wangi khas kopi yang baru di seduh akan jadi penenang paling elementer bagiku. I will always a little distraction, and coffee is the right reason.
Baca Juga : I'm Loving Wattpad So Much
Imabe by blog.sittakarina.com |
- nonton ke bioskop
- pergi jalan-jalan sebentar
- main game
- olahraga (jogging atau bersepeda)
- melihat pemandangan hijau
- beres-beres rumah
- dahulukan makan sehat
- jangan langsung makan saat lapar
- atau apapun yang bisa melupakan rasa lapar kalian karena emosi
LEARNING HOW COMFORT TO YOURSELF
Diam, kemudian mengambil napas lebih dalam. Namun perasaan tertekan masih ada. Maka kita perlu mengenali penyebab emotional eating syndrome tersebut lebih dulu, sebelum terjebak dalam gaya hidup tidak sehat.
Misalnya, berkumpul dengan orang-orang berenergi positif supaya lebih produktif. Atau dengan melakukan aktivitas fisik. Olahraga dipercaya dapat menghilangkan stres sebab menghasilkan hormon endorphine. Dengan begitu, perasaan lapar yang sebenarnya tidak butuh bisa teralihkan pada kegiatan yang lebih bermanfaat.
Meski cara mengatasi emotional eating setiap orang berbeda, so far, stres, baper, kecewa atau penyakit hati lainnya sebenarnya bisa diatasi dengan pengendalian diri yang baik. Gak mudah sih, tapi selama kita berusaha. Tidak ada yang tidak mungkin, bukan?
Intinya, emotional eating adalah keadaan dimana rasa lapar terjadi bukan karena tubuh kita butuh makan, melainkan perasaan kita yang sedang lapar.
Jadi.. kalian pernah mengalami hal sama denganku? atau paling tidak pernah merasa pada kondisi yang serupa? Gak keberatan dong membaginya di kolom komentar.
Then, selamat menyambut Hari Senin kembali 💪
aku banget tuh mbak kalau lagi galau maunya makan, tapi itu dulu sih. Skarag aku lebih suka ngemil yang sehat, kalau galau makannya apel hehehe
ReplyDeletesamaan dong kita mbak. Tapi soal ngemil sehat, aku belum bisa. Masih selalu tergoda sama burger dan cilok >.<
Deletewah nggak cuman cewe doang loh mbak, yang suka ngemil everywhere, aku pun rajin di sekolah, sekali ke kantin, bawa pulang satu kresek ke kelas... #jejakbiru
ReplyDelete