"One's destination is never place, but a new way of seeing things"
- Henry Miller -
Menengok 3 Surga Tersembunyi di Kota Santri Pasuruan - Sejenak aku berpikir tentang sebuah ciptaan Tuhan yang tersembunyi namun
begitu menyejukkan hati. Lantas, aku mencoba menilai sesuatu yang indah itu
dari sudut pandang berbeda. Tidak seperti kebanyakan orang yang hanya
menilai sesuatu karena riuh serta nominalnya. Namun aku juga mengambil sisi
lain di balik indah nya ciptaan Tuhan tersebut.
Akan makna terpendam dari sebuah keajaiban Tuhan. Akan pesan tersirat dari sebuah tradisi adat. Akan legenda kuno yang ternyata menyimpan sejuta pesona tak terduga :) Melalui rasa syukur yang tak henti-henti nya aku ucapkan, karena mendapat kesempatan menjadi bagian dari keajaiban ini. Aku ingin membaginya bersama kalian, mungkin, suatu saat nanti kalian juga berencana pergi dan berkunjung untuk menengok surga tersembunyi di daerahku, Pasuruan 😊 Are you ready? here we go 😎
1| Menyambut Senja di Pelabuhan Kota
Jika kalian
berkunjung ke kota Pasuruan, Jawa Timur, maka salah satu destinasi wisata yang wajib ada dalam list liburan kalian adalah Pelabuhan Kota. Sebuah pelabuhan kecil di pesisir kota Pasuruan yang mungkin hanya di
anggap sebagai tempat mengais rezeki. Namun di balik puluhan kapal yang berjejer antri menunggu sang nelayan kembali, ada sebuah ritual keren yang harus
kalian saksikan. ‘Festival Layang-layang Menyambut Senja’.
Image by Me (from 'Dokumen Pribadi') |
Nampak biasa sih sebenarnya. Namun aku pribadi sangat suka dengan kebiasaan
masyarakat Panggungrejo, Kota Pasuruan ini. Banyak juga pengguna jalan yang
berhenti sejenak untuk menyaksikan para anak-anak maupun orang dewasa beradu
layangan, mereka hanya memerhatikan sekilas. Padahal nih ya, senja yang
perlahan menampakkan wajah nya menjadi lukisan langit yang indah. Di tambah
pernak-pernik layangan yang mengudara sebagai ornamen nya ^^ Beautiful sky 💓
Kalau kalian kebetulan lewat di kota yang di juluki ‘Kota Santri’ ini,
boleh lah tengok sejenak mereka yang sedang bercanda dengan memainkan benang
layang-layang di tangannya, juga kapal beserta awaknya yang datang silih
berganti.
Image by Me (from 'Dokumen Pribadi') |
Selain letaknya yang stategis karena dekat stasiun kereta api dan terminal
pariwisata, pelabuhan Kota Pasuruan juga menjadi tempat hiburan bagi warga
sekitar loh. Menjelang sore, akan banyak pedagang yang berjualan di pinggir
jalan. Apalagi kalau weekend seperti malam minggu, maka para pemuda pemudi yang
bebas karena libur belajar akan menambah riuh nya suasa sore di pelabuhan ini.
Kalau dari arah Surabaya, kalian hanya perlu belok ke sebelah kiri di
simpang empat setelah Pasar Besar atau Pasar Gede. Tapi jangan khawatir,
kecanggihan teknologi dalam google maps akan mengantar kalian sampai tujuan
dengan selamat ^^.
2| BESARAN, Menengok Tradisi Unik Idul Adha di Pinggiran Kota
Jika sebagian daerah hanya merayakan Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Haji
dengan biasa saja. Maka beda halnya dengan desa di pinggiran Kota Pasuruan ini. Bahkan, gegap gempita perayaannya melebihi Hari Raya Idul Fitri.
Desa Sukorejo adalah sebuah desa di
pinggiran kota Pasuruan yang masih dalam lingkup Kecamatan Pohjentrek
ini memiliki tradisi unik setiap perayaan Hari Raya Idul Adha yang di gelar setahun sekali.
Image by Me (from 'Dokumen Pribadi) |
Selain mudah di jangkau menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, desa Sukorejo ini mudah di akses karena fasilitas jalan yang
cukup memadai. Sepanjang perjalanan menuju Desa Sukorejo, di
sebelah kiri dan kanan jalan raya terbentang luas area persawahan yang sangat
asri dan sejuk jika pagi atau sore hari. Jalanan nya pun cukup ramai, karena di
sekitar jalan ini, terdapat sebuah sekolah negeri, yaitu SMP Negeri 10 Pasuruan.
Awalnya, aku hanya iseng ingin memecah kebosanan yang sudah bisa di bayangkan jika harus menghabiskan waktu lebaran di Pasuruan. Selain perantau, aku dan keluarga ku juga tidak
memiliki sanak saudara yang bisa di kunjungi. Alhasil, setelah pulang menunaikan
Sholat Ied di masjid perumahan, kita langsung bersantap menu Hari Raya yang di
siapkan ibu. Setelah itu... entahlah, nonton televisi atau main gadget.
*membosankan banget, kan?* 😑
Maka dari itu, kesempatan yang di tawarkan oleh mbak Maria (kakak Ayu,
teman sekolah Nia) langsung aku iyakan saja. Hitung-hitung perayaan Hari Raya
terakhir di Pasuruan ^^
Nah, mbak Maria mengajak aku juga Nia untuk ikut serta dalam Safari Lebaran bersama keluarga besar nya. Awal nya sih aku merasa gak nyaman, masa iya Hari Raya
malah ngrecoki rumah orang, mana mau ikutan kerumah saudara-saudaranya lagi.Ya kali aku lagi kesepian *tapi memang sih, aku selalu kesepian kan disini 😕 loh, kok curhat?
Lantas, apa yang membuat aku tertarik? Karena katanya nih ya, ada tradisi unik di Desa Sukorejo ketika Hari Raya Idul Adha berlangsung. Sebuah tradisi turun temurun yang tidak bisa di hilangkan. Malah menjadi daya tarik wisatawan local maupun masyarakat luar desa.
Alkisah…
Dahulu, masyarakat
di Desa Sukorejo Kecamatan
Pohjentrek Kota Pasuruan jarang yang menikah dengan masyarakat dari luar desa. Mereka cenderung menikah dengan tetangga maupun saudara sendiri. Hingga suatu hari, kebiasaan itu berubah. Salah seorang warga ada
yang menikah dengan masyarakat dari luar desa. Mungkin karena pertemuan tak sengaja di perantauan atau selama menempuh pendidikan.
Tradisi mudik yang
biasa terjadi saat Hari Raya Idul Fitri pun tidak berlaku di desa ini. Karena memang masyarakatnya tak tinggal atau mencari nafkah jauh dari rumah. Namun, ada beberapa yang
menikah dengan masyarakat luar desa, mereka akan mudik pada Hari Raya Idul Adha. Alasannya sih simple, karena pada Hari Raya Idul Fitri, waktu mereka terbatas dan tidak bias berlama-lama
di kampung halaman, ongkos mahal, juga pasti macet 😪
Jika Hari Raya Idul Adha tiba, desa Sukorejo ini akan berubah menjadi tempat wisata sekaligus ajang silaturrahmi antar keluarga maupun masyarakat dalam dan dari luar desa. Menjelma menjadi tempat hiburan dan surganya makanan ^^.
Segala macam kudapan dihidangkan,
mului dari kue tradisional, jajanan pasar, hingga makan siang. Setiap tamu yang
berkunjung dan beramah tamah di suatu rumah, akan di persilahkan menyantap hidangan yang di sediakan. Kemudian, setelah bercakap-cakap, jamuan mereka di
lanjutkan dengan makan siang. Bukankah ini surga yang kita dambakan guys? Penuh makanan dan kehangatan? 😍
Selain itu,
tradisi unik di Desa Sukorejo ini sudah terkenal se-antero Pasuruan. Mulai dari selesai sholat Ied, sampai menjelang maghrib, desa ini terbuka untuk
umum. Jadi kenal atau enggak nya bukan masalah, yang penting
niat nya bagus, mau silaturrahmi 😊Atau hanya sekedar main? It’s okay!
Oh ya, banyak juga pedagang di
sepanjang jalan, ada juga petugas keamanan dari Polsek sekitar yang menjaga desa ketika ‘BESARAN’ sedang berlangsung. Tersedia juga lahan parkir yang
lumayan cukup untuk menampung mobil-mobil para tamu ‘besaran’!
Image by Me (from 'Dokumen Pribadi) |
By the way, ‘BESARAN’ itu artinya Hari Raya Idul Adha guys. Kalau orang jawa menyebut Hari Raya Idul Adha adalah Hari Raya
Besar sedang Hari Raya Idul Fitri adalah Hari Raya
Kecil. Makanya, acara unik yang biasa
di gelar setiap Hari Raya Idul Adha ini dinamakan
‘BESARAN’.
Besaran yang
pasti menjadi keunikan di Desa Sukorejo ini telah berlangsung sejak lama dan konon tidak bisa di hilangkan. Kata Mak Sa (sesepuh di
desa ini), pernah sekali ada yang ingin menghilangkan tradisi ini. Namun tidak sekalipun berhasil.
Karena
tradisi yang tak di ketahui awal mulanya ini telah mendarah daging dalam kebiasaan
masyarakat Sukorejo.
Kehangatan juga keramahan sangat kental saat acara
‘Besaran’ ini berlangsung. Tak peduli, tua, muda, remaja, semua berbaur dalam canda tawa yang
riang. Entah itu saudara jauh yang lama tak berjumpa maupun tetangga yang sudah lama merantau, semua lebur dalam silaturrahmi
yang hakiki.
Aku bersyukur,
karena Mbak Maria
mengajakku berbaur dalam kehangatan keluarga nya ^^ Menjadi bagian dari mereka yang baru satu tahun aku kenal. Tanpa merasa canggung karena tidak saling mengenal dengan tuan rumah juga karena sama sekali belum pernah menginjakkan kaki di desa ini. Aku merasa bahagia, baru kali ini aku benar-benar merasakan kehangatan sebuah keluarga di
perantauan. Tak lagi merasa sepi dan sendiri di saat harusnya hati bergembira dengan gema takbir dimana-mana.
Oh, inikah surga yang tak pernah kalian
hiraukan? Atau aku yang terlalu sibuk berteman dengan kebosanan?
Lalu, apakah juga ada tradisi unik ketika Hari Raya di tempat tinggal
kalian?Atau kalian malah tidak menyadari bahwa ada surga yang tersembunyi di sekitar kalian? Dan beruntungnya aku, bisa menemukan surga indah penuh kehangatan juga keramahan ini sebelum hijrah 💙
3| The Hidden Waterfall in Puspo
Satu lagi surga tersembunyi yang menawarkan keelokan alam serta legenda
tanah jawa di Pasuruan. Air Terjun Rambut Moyo!
Sebuah air terjun dengan ketinggian kurang lebih 40 meter yang masih belum
tereksploitasi sempurna. Bahkan, masyarakat Pasuruan sendiri, tak banyak yang
tahu. Kalau di lereng Gunung Bromo ini terdapat air terjun yang indah dan di
percaya sebagai tempat naik turun nya dewa kahyangan Betara Ismoyo ^^ wow...
Air Terjun Rambut Moyo terletak di desa Njeglong, Kerajan, Kecamatan Puspo,
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur ini
menawarkan view yang sejuk dengan hamparan alam hijau yang masih asri ^^ Selain
posisi nya yang strategis karena menuju arah wisata alam Gunung Bromo, Air
Terjun Rambut Moyo juga dapat di akses dari arah Malang-Surabaya, kemudian
berhenti di pertigaan Purwodadi Pasuruan, lanjut menuju Kecamatan Papar,
kemudian. Sekitar 45 menit perjalanan, sampailah kalian ke wisata alam Air
Terjun Rambut Moyo yang katanya gemercik airnya sangat lembut 😝
LEGENDA AIR TERJUN RAMBUT MOYO
Konon, Air Terjun Rambut Moyo ini terbentuk dari rambut panjang seorang
pertapa sakti bernama Mbah Moyo loh. Beliau di yakini adalah salah satu terkait
dari legenda ‘Babat tanah Jawa’ Pangeran Sawunggaling dan Dewi Sangkrah.
Pada zaman dahulu, orang-orang percaya bahwa sangking saktinya Mbah
Moyo, hingga ‘Rambu’ (Pengejawantahan dari rambut panjang Mbah Moyo yang sangat
panjang) berubah menjadi aliran sungai desa Palangsari (desa Kerajan bukit
timur Air Terjun Rambut Moyo).
Masyarakat sekitar juga meyakini bahwa Air Terjun Rambut Moyo adalah daerah
naik turun nya Dewa Kahyangan Betara Ismoyo. Sedang Mbah Moyo yang merupakan sesepuh
dari Dewi Sangkrah telah bertapa selama ratusan tahun hingga wafat di air
terjun tersebut.
Bahkan, makam Mbah Moyo dan Dewi Sangkrah pun letaknya berdekatan. Selain
itu, di samping bawah air terjun juga terdapat makam ‘Juru Kunci’ terakhir Air
Terjun Rambut Moyo.
Sekilas info guys, seperti yang aku sebutkan tadi. Bahwa Air Terjun Rambut
Moyo ini tak banyak di kenal, termasuk masyarakat Pasuruan sendiri. Hanya
kalangan tertentu saja yang bisa menemukan nya. Seperti pendaki, pecinta alam
maupun kelompok fotografer yang hobi hunting foto!
So, masih mau berdiam diri dan hanya menyaksikan gemercik air lembut air terjun
ini dari gambar saja? Sok atuh, buruan rencakan liburan kalian sembari hunting
foto keren nan penuh pemandangan hijau dengan berkunjung kesini. Jangan lupa
juga, bawa kamera, waterproof juga drone ya ^^ Guna hasil foto yang maksimal
dan pengalaman adventure yang tak terlupakan 😇
Nah, ngomongin soal liburan. Boleh lah kunjungi tiket.com untuk cek harga
tiket pesawat, tiket kereta api atau cari rekomendasi hotel sesuai budget kamu.
Karena apa? Selain butuh perencanaan dan itinerary yang pas, liburan juga butuh modal
dong. Meski pas-pasan ala backpacker gitu. Yang penting, kan pengalaman nya! Right?
Well, tak peduli jauh, dekat, sederhana maupun ‘receh’ sekalipun. Namanya
surga pasti akan membuat dada kita berdesir bahagia, kan? Terlebih jika kalian melihat dari 'Sudut Pandang' yang berbeda, maka kalian akan menyebutnya 'Surga'!
Baca Juga : Wisata Budaya Candi Belahan Pasuruan
Seperti 3 Surga yang tersembunyi di daerahku, Kota Santri Pasuruan ini. Mungkin
sebagian orang memandang nya biasa saja. Tapi bagiku, ini adalah ciptaan Tuhan
yang harus kita jaga, kita lestarikan dan kita rawat dengan sepenuh hati 💜
So, sampai jumpa di surga-surga yang belum terjamah lainnya ^^ Have a nice
Tuesday 'Heizyi Lovers' 😙😚😘
Subhanallah air terjunnya mbak
ReplyDeleteCantik ya ^^ dan aku baru tahu loh kalau di daerah deket rumahku ada air terjun seindah ini 😋
DeleteSaya blm pernah ke pasurusan, tp baca2 di atas jd bs lumayan tau suasana di sana. Btw, air terjun nya mantep bener, hehe jd pengen nyebur di sana
ReplyDeleteHahahaha bener banget. Air terjun nya bikin tersihir >.<
Deleteseru sekali ya besaran di sana.
ReplyDeletePasuruan memang unik. Punya pantai sekaligus pegunungan. Kemana pun menengok, mudah menemukan panorama cantik :)
Iya mbak, bener-bener unik. Dan aku bersyukur bisa turut serta ^^
Deleteternyata Pasuruan juga punya aset selain pabrik2 industri ya mbak, wkwkwk *piss . Itu besarannya unik banget ya, jadi kayak open house bener2 utk umum ya, warbiyasak :)
ReplyDeletewow ternyata ada Pelabuhan di Pasuruan, itu untuk tiket masuknya berapa mba?
ReplyDeleteiya mbak. keren banget kalau sore, rame, banyak yang jualan juga. Ini semacam ruang terbuka. Jadi gratis mbak ^^
ReplyDeletePasuruan mirip negara2 di timur tengah, pas idul adha jauh lbh meriah drpd idul fitri. Di sana juga begitub:)
ReplyDeleteKalo liat air terjunnya, yg paling tinggi diperhatiin memang jd kayak rambut putih panjang yg diikat ya mba :D. Bagus air terjunnya.. Belum pernah sih ke pasuruan sih. Hrs didatangin kapan2
Bener-bener rame dan seru loh mbak. 5 tahun di pasuruan, aku baru tahu kalo ada tradisi unik macam gini. Ah, keren deh pokoknya. Gak nyesel ikut 'BESARAN' bareng keluarga temen nya Nia (adikku) :)
DeleteWah ternyata ada air terjun yang mantep di pasuruan, padahal bolak balik lewat pasuruan tapi kok ndak tau ya kalo air terjun yang menawan ini
ReplyDeleteAir terjun nya udah lama, tapi belum ter-ekspos sempurna. Makanya belum banyak yang tahu :)
DeleteWah-wah.. Ternyata Pasuruan punya tempat-tempat seindah ini, terutama air terjunnya..
ReplyDeleteCuman pernah lewat aja kalau di Pasuruan, entah naik KA atau motoran.. hehe
Kalau naik kereta api, mending mampir ke pelabuhannya. Deket, sebelahan! Sore hari ramai anak main layangan. Ada juga nelayan yang baru pulang dari laut. Seruuu
Delete