Yuk, Ajak Si Kecil Belajar Sambil Bermain Dengan Aman - Hayo, yang suka stres kalau anaknya lagi males banget di suruh belajar? Masih ingat iklan sebuah provider kartu seluler yang bunyinya kira-kira begini, "Orang Dewasa itu egois ya"!
Nah, buibu, mahmud (mamah muda) atau pak-bapak pernah gak sih yang seharian kerja sampai sore kemudian pas pulang tanya gini sama anaknya, "Sudah main?" Enggak, kan! Ya siapa juga yang akan membiarkan anaknya terus-terusan bermain. Apalagi sampai lupa belajar. Palingan yang ditanya, "Kamu sudah makan?", "Tadi sekolahnya Gimana?", "Nakal gak di rumah?". Iya, seperti itu!
Sama sih, aku juga pasti mencecar berbagai macam pertanyaan sama tiga adek kecil ku kalau seharian beraktivitas di luar rumah. Apalagi kalau sampai keadaan rumah mirip kapal pecah. Hiperbola memang, tapi, kan capek kalau seharian di luar rumah tapi keadaan rumah malah berantakan dan mainan kacau balau dimana-mana 😑 Memang setiap pertanyaan yang di lontarkan pada anak kecil itu punya maksud tersendiri. Kadang juga semua bertujuan untuk merangsang supaya si anak bercerita tentang kegiatan kesehariannya, betul?
Tapi ingat ya mah, jangan melarang anak bermain, Karena bermain adalah dunia mereka. Menurut Kak Seto, "Hak bermain itu berguna agar anak, bisa tumbuh dengan baik". Tapi jangan terlalu dimanjakan juga, atur waktu supaya jam bermain anak, waktu tidur siang juga waktu makan nya tidak terbengkalai dan tetap teratur ya 😊
Selain bermanfaat untuk psikologis si anak itu sendiri, bermain juga merupakan penghibur dikala anak merasa stres. *Loh, emang anak kecil banyak pikiran apa sehingga bisa stres? Meski masih belia dan belum mengerti apa-apa. Anak kecil juga akan merasa stres jika waktu bermain atau waktu untuk melakukan hal-hal yang mereka senangi terganggu!
Menurut artikel yang aku baca, fase pendidikan anak usia usia 0-5 bulan, 6-12 tahun, 13-17 tahun adalah belajar yang dikemas dengan cara bermain. Jadi, sebagai orangtua atau pengasuh anak (kakak, kakek, juga nenek maupun pengasuh) kalian harus siap putar otak sekreatif mungkin supaya si kecil mau belajar. Meski metode nya harus sambil bermain :)
Belajar Sambil Bermain? atau Bermain Sambil Belajar?
Perbedaannya sederhana. hanya terletak dimana kita memprioritaskan tujuan utamanya. Kalau kebanyakan main atau membuat mainan semacam melatih stimulasi anak, berarti ya Bermain Sambil Belajar. Tapi kalau kita mengedukasi anak dengan selipan permainan supaya anak tidak bosan, baru namanya Belajar Sambil Bermain😎
Jadi, kalian para orang dewasa. Akan memilih yang mana jika di hadapkan pada situasi ini. "Punya anak (adek) yang males nya gak ketulungan dan ada aja alasan buat bolos belajar", "Punya anak yang kalau di suruh belajar cuma ambil buku abis itu buku nya dibuat tutup wajah lalu tidur! Ada?". Nah tuh, pilih deh 😛
Aku memang belum perah hamil, belum menjadi ibu. Tapi kalau soal pengalaman merawat anak bayi sampai usia 10 tahun sih aku udah bisa ngerasain jatuh bangunnya gimana. Parno karena anak SD jaman sekarang udah pada bisa pacaran dan dewasa sebelum saat nya juga pernah ngerasain 😂Mengingat aku punya adik kembar dan satu adik lagi yang masik TK. Jadi sebagai anak yang berbakti kepada orangtua, sudah seharusnya aku bantu ibu di rumah buat merawat tiga krucil super aktif ini. Dan ya, kalian sudah pasti tahu lah. Akan ada teriakan dan ocehan setiap hari. Kecuali mereka TIDUR, baru emak sama mbak nya istirahat ngomel 😒
Gimana sih, caranya mensiasati supaya anak rajin belajar, anak belajar tanpa disuruh, merapikan mainan setiap selesai bermain, atau membuang sampah pada tempatnya? Itu semua tergantung kebiasaan ya. Kalau aku sih kadang harus nyiapin ide buat ngisi waktu belajar mereka supaya gak monoton berhitung, menulis dan membaca aja. Karena itu pasti sangat membosankan dan cepat membuat mereka lelah. Apalagi Nia (Children of Special Needs), dia paling susah dirayu untuk belajar. Paling lama itu 15 menit. Dan itu pun udah sama main-mainnya 😡 *kapan pinternya, nduk.....
Supaya mereka betah duduk beberapa jam kedepan untuk belajar, aku selalu siapin mereka selingan supaya gak bosan. Atau aku ajari mereka sesuatu di saat waktu luang (contohnya pas Hani gak ada PR), jadi bisa sedikit melatih motorik Nia dan mengetahui cara menstimulasi Aping (adik si kembar yang mau naik kelas TK B).
Contoh Belajar Sambil Bermain yang Aman dan Menyenangkan untuk Anak :
1| Menggambar dan Mewarnai
Ini hal yang paling menarik bagi anak kecil, selain bisa mengetahui kecerdasan dan cara menstimulasi nya, menggambar dan mewarnai juga berperan dalam pertumbuhan psikologis anak. Warna-warni yang mereka hasilkan akan menunjukkan seberapa kreatif mereka. Gak masalah sapi warna nya ungu, gak papa kalau strawberry harus di oles warna orange atau anggur berubah jadi pink. Semua sah-sah saja, toh mereka masih belajar. Baru nanti kita yang mengarahkan. Warna apa yang harus mereka oles sesuai gambar nya.
2| Menggunting dan Menempel
Selain belajar warna, aku juga kasih mereka tugas. Bikin bunga atau menggunting kertas lipat (aku yang gunting kertas nya). Aku akan membuat sketsa yang sama di tiga buku gambar berbeda, menggunting contoh bunga yang akan mereka tempel, menyiapkan lem untuk menempel kertas lipat pada buku gambar. Mereka kebagian menyusun kertas lipat pada sketsa yang udah aku buat. Warnanya terserah, sesuai imajinasi dan kemauan mereka 😄
3| Main Monopoli
Kalau ini sih aku juga suka 😃 Tapi bukan tanpa alasan aku membeli mainan yang sudah melegenda dari jaman nenek moyang ini. Selain bisa melatih kemampuan berhitung anak, mainan ini juga bisa membuat si kembar Hania (Hani dan Nia) serta Aping (adik si kembar) akur. Yah meski pada akhirnya bentrok juga kalau ada yang kalah atau masuk penjara monopoli 😝
4| Membuat Sendiri Mainan untuk Anak (DIY Projects)
Ternyata gak mudah jadi kakak yang baik ya gaes, (apalagi jadi ibu, pasti cobaannya berat banget 😑) Supaya stres nya gak akut karena ulah tiga anak kecil yang ada aja mau dibikin ribut, aku usahakan seminggu sekali buat mereka free study. *kok kayak nya aku dominan banget ya sama perkembangan adik-adik ku? Enggak kok, ini semacam tim work antara aku dan ibuku. Makan dan belajar mereka sama aku. Baru kalau main sama ibuk (karena aku harus nonton drama Korea dan bikin sinopsisnya 😵 wkwkwk)
Jadi, sebagai anak yang baik dan berbakti kepada orangtua *ceileh... waktu mereka belajar, aku harus jadi guru dan teman yang baik (meski kadang nyambi sambil mainan gadget waktu nemenin mereka belajar 😝 hahahaha). Berusaha supaya mereka gak kapok belajar sama aku, bikin mereka seneng dan terpuji kalau jerih payahnya dalam mengerjakan soal benar semua itu ternyata PR banget 😷
Alhasil (tetep sambil pegang hp), aku cari ide buat mainan sendiri di pinterest. Kan banyak tuh. Dan aku jatuh cinta pada korek api yang isinya diganti dengan berbagai macam permainan. Bisa di ganti dengan tulisan angka, warna dalam bahasa Inggris, atau apapun yang bisa mengedukasi mereka. Jadi, selain aman, permain ini juga melatih cepat tanggap anak. Mau tahu seperti apa permainan nya? Intip yuk 😊
Membuat Sendiri Permainan yang Aman Untuk Anak :
- Lem kertas
- Wadah korek api
- Kertas lipat
- Spidol atau Bolpoin
Cara Membuat Mainan untuk Anak :
Kenapa aku bilang mainan ini AMAN? jelas, mainan ini bersih, tidak mudah pecah. Dan yang penting aku sendiri yang menggunting kertas nya. Mereka hanya memperhatikan sambil bertanya jika merasa penasaran akan sesuatu. Atau sesekali mencoba menggunting kertas dengan bantuanku.
Kenapa aku bilang mainan ini AMAN? jelas, mainan ini bersih, tidak mudah pecah. Dan yang penting aku sendiri yang menggunting kertas nya. Mereka hanya memperhatikan sambil bertanya jika merasa penasaran akan sesuatu. Atau sesekali mencoba menggunting kertas dengan bantuanku.
- Nah cara membuatnya, kita keluarkan semua batang korek api nya
- Kreasikan kertas lipat warna-warni menjadi tulisan angka, nama hari, nama warna dalam bahasa inggris atau ganti sesuka kalian. Yang penting kreatif
- Tempel kreasi kertas lipat tadi ke dalat tempat korek api
- Selesai
KETIKA DEMAM MELANDA
Gimana, seru kan? kalau kalian biasa main apa bareng si kecil di rumah? outdoor atau indoor? Atau sama seperti aku? Selain kita bisa menjaminn keamanan untuk anak atau adik kita saat bermain. Manfaat lain membuat mainan sendiri untuk anak adalah menambah wawasan dan membangun imajinasi mereka.
Tapi, apa yang harus kita lakukan ketika si kecil lagi semangat-semangat nya belajar atau bermain mainan favorit mereka namun demam harus mengganggu semuanya.
Aku sih punya andalannya, Tempra Syrup!. Obat penurun panas yang mengandung paracetamol dan pereda nyeri ini, selain berkhasiat menurunkan panas pada anak, Tempra Syrup juga berfungsi meredakan sakit gigi dan rasa pegal. Di produksi oleh PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk dengan standart dan kualitas tinggi. Terdaftar di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan). Jadi aman untuk di komsumsi 😊
Untunglah, Aping cocok dengan Tempra Syrup ini. Kalau si kembar? mereka cukup minum madu setiap hari . Karena alhamdulillah, daya imun mereka lebih bagus dari pada adek nya 😶 Kenapa pilih Tempra Syrup? karena varian ini yang dosis nya sesuai dengan usia Aping yang baru 5,5 tahun. Kemasan nya juga menggunakan botol plastik dan tutup botol CRC (Child Resistant Cap). Yang artinya hanya bisa dibuka setelah di tekan kemudian di putar. Jadi anak atau balita tidak bisa membuka botol obat Tempar ini sehingga tidak akan tumpah 👍
Tempra Syrup memiliki 3 variant sesuai usia anak, yaitu : Tempra Drops untuk anak usia 0-1 tahun, Tempra Syrup untuk anak usia 0-6 dan Tempra Forte untuk anak usia 6 tahun keatas.
KENAPA HARUS TEMPRA
Kenapa harus Tempra? karena anak perusahaan Taisho Pharmaceutical Co. Ltd Tokyo, Japan ini selalu mengutamakan "Kualitas Hidup Manusia yang Lebih Baik" sebagai misinya. Jadi, kalian tidak perlu khawatir akan kualitas dan standart mutu yang di berikan oleh PT Taisho pharmaceutical Indonesia Tbk 👌👌TIPS MEMILIH MAINAN YANG AMAN UNTUK ANAK
Orangtua atau pengasuh punya peranan penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Termasuk dalam memilih dan memilah jenis mainan apa saja yang aman, edukatif, bersih dan sesuai usia anak.
Nah, semakin bertambah usia seorang anak, maka jenis mainan nya juga harus lebih edukatif guna menstimulai kemampuan anak itu sendiri. Jangan sampai, mainan yang kita belikan malah merusak pola pikir nya. Jadi, perhatikan Tips Memilih Mainan Yang Aman Untuk Anak dibawah ini ya dears :
1| Hindari Mainan Anak Berbahan Kaleng atau Kaca (bahan apapun yang mudah pecah)
2| Pilih Mainan yang Aman untuk Anak, seperti : Tidak mengandung Zat Beracun atau Cat nya tidak mudah Luntur
3| Bersih dan berukuran lebih besar dari mulut anak (terutama balita, khawatir tertelan atau di makan)
4| Pilih Mainan yang Edukatif (bentuk hewan atau balok) untuk membantu pengenalan terhadap lingkungan
5| Cari Mainan berbahan karet
6| Sesuaikan dengan usia anak
7| Tidak harus mahal (bisa membuat mainan sendiri untuk anak. Semacam DIY Project atau kerajinan rumah)
Bagaimana, mudah kan mengajak si kecil bermain sambil belajar. Bahkan, perabotan rumah tangga dengan warna-warna yang berbeda seperti piring, sendok, cangkir atau mangkok yang terbuat dari bahan palstik pun bisa jadi mainan anak. Sendok yang menghasilkan bunyi, piring yang bisa diputar, cangkir yang bisa di isi sesuatu. Semua itu bisa di manfaatkan untuk mengasah imajinasi dan kreasi anak. Betul?
Tapi buibu, pak bapak, om, tante atau kakak, sebisa mungkin selalu dampingi anak ketika bermain ya. Luangkan sedikit waktu kalian barangkali 5 Menit. Karena se-asyik, se-keren, se-mahal apapun mainan yang kita berikan akan terasa hampa dan kosong tanpa teman juga perhatian. Terlebih jika harus main sendiri. Itu gak baik loh buat perkembangan psikologis anak.
Well, semoga artikel ini bermanfaat ya, jangan lupa ajak si kecil belajar sambil bermain permainan yang aman, bersih dan edukatif. Semoga hari kalian menyenangkan 😊 Happy Fasting all!
Source :
----------
http://www.taisho.co.id
http://id.theasianparent.com
http://www.berandasehat.com
http://www.bloggerperempuan.co.id
Nah, semakin bertambah usia seorang anak, maka jenis mainan nya juga harus lebih edukatif guna menstimulai kemampuan anak itu sendiri. Jangan sampai, mainan yang kita belikan malah merusak pola pikir nya. Jadi, perhatikan Tips Memilih Mainan Yang Aman Untuk Anak dibawah ini ya dears :
1| Hindari Mainan Anak Berbahan Kaleng atau Kaca (bahan apapun yang mudah pecah)
2| Pilih Mainan yang Aman untuk Anak, seperti : Tidak mengandung Zat Beracun atau Cat nya tidak mudah Luntur
3| Bersih dan berukuran lebih besar dari mulut anak (terutama balita, khawatir tertelan atau di makan)
4| Pilih Mainan yang Edukatif (bentuk hewan atau balok) untuk membantu pengenalan terhadap lingkungan
5| Cari Mainan berbahan karet
6| Sesuaikan dengan usia anak
7| Tidak harus mahal (bisa membuat mainan sendiri untuk anak. Semacam DIY Project atau kerajinan rumah)
Bagaimana, mudah kan mengajak si kecil bermain sambil belajar. Bahkan, perabotan rumah tangga dengan warna-warna yang berbeda seperti piring, sendok, cangkir atau mangkok yang terbuat dari bahan palstik pun bisa jadi mainan anak. Sendok yang menghasilkan bunyi, piring yang bisa diputar, cangkir yang bisa di isi sesuatu. Semua itu bisa di manfaatkan untuk mengasah imajinasi dan kreasi anak. Betul?
Baca Juga : Nia si Anak Luar Biasa yang Begitu Istimewa
Tapi buibu, pak bapak, om, tante atau kakak, sebisa mungkin selalu dampingi anak ketika bermain ya. Luangkan sedikit waktu kalian barangkali 5 Menit. Karena se-asyik, se-keren, se-mahal apapun mainan yang kita berikan akan terasa hampa dan kosong tanpa teman juga perhatian. Terlebih jika harus main sendiri. Itu gak baik loh buat perkembangan psikologis anak.
Well, semoga artikel ini bermanfaat ya, jangan lupa ajak si kecil belajar sambil bermain permainan yang aman, bersih dan edukatif. Semoga hari kalian menyenangkan 😊 Happy Fasting all!
*/Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Source :
----------
http://www.taisho.co.id
http://id.theasianparent.com
http://www.berandasehat.com
http://www.bloggerperempuan.co.id
Bikin mainan DIY seru juga ya.
ReplyDeleteapalah saya yang selalu nyimpen DIY lucu2 di pinterest tadi gak pernah dibikin.
This comment has been removed by the author.
Deletebener mas, pinterest mah gudang nya #DIY ^^
DeleteAku punya 14 ponakan, yang kalo lagi ngumpul pasti pada berantakin rumah demi mbikin DIY. Haha.. Kalo demam satu, semua pada ikut demam. Bisa obain minum tempra syrup kali ya.
ReplyDeletewah, pasti rame banget ya mbak. Dan demam itu nyebelin banget. Makanya, aku selalu sedia Tempra syrup. Boleh di coba, siapa tahu cocok ^^.
DeleteIya mbak.. repot banget krn kalo demam suka berjamaah. Soalnya sering main bareng kan..
DeleteIya bener. Tapi untung nya nih mbak. Tempra syrup kan botol nya model PERICARP gitu (tekan lalu putar). Jadi meski minum onat nya barengan, gak khawatir tumpah ^^
DeleteKadang, demi alibi pingin mainan yg mengasah motorik gitu, aku ajak ponakannku juga mbak. Hihiu
ReplyDeletePadhal niatnya nostalgia. Penasaran pngin mainan diy gitu hheee
hahahaha... biasa aj sih mbak rohma. Tapi kalo gak gitu, kita gak ada temen main , kan ya ^^
DeleteMain monopoli seruuu. Kadang saya suka nemenin krucils di rumah main monopoli. Sambil ngajarin cara berhitung melalui transaksi pas main.
ReplyDeleteiya mbak, main monopoli itu asyik loh. Bisa belajar berhitung juga mengenal angka. Belajar transaksi juga :) hehehehe
DeleteMonopoli mainan favorit jaman aku kecil dulu.. dan pasti rame ya kalau adek-adeknya pada ikutan main semua :)
ReplyDeleteiya mbak, rame banget. Tapi harus waspada juga. Karena kalau ada yang kalah, pasti ngecokin yang lainnya :))
Deletegood question: "Sudah main?"
ReplyDeleteSangat inspiratif :)
Tapi kebanyakan malah nanya,"main apa tadi, udah di beresin belum mainan nya?" 😂
DeleteSebenarnya enak kalo udah punya pengalaman ngasuh adik, pas punya anak jadi punya gambaran musti gimana ngasuhnya.
ReplyDeleteTapi...ternyata saya teteup aja bingung pas punya anak sendiri, model ngasuhnya musti gimana. Jadilah mengarang bebas. Salah satunya ya ajak dia bikin mainan DIY hehe
Bener mbak, beda adik beda anak sendiri. Lain lagi sikonnya. Hahahaha... tapi semoga nanti pas ngasuh anak sendiri gak keder dan lebingungan kalau si kecil panas. Kan ada Tempra Syrup ^^
DeleteAnak perempuan saya nih mba lagi seneng banget main gunting pengen punya gunting khusus anak main jadinya
ReplyDeleteNah, boleh tuh mbak. Untuk belajar kan aman. Ada kok gunting mainan gang bener-bener bisa dipake buat gunting kertas
ReplyDeleteAiiih..lucu dan kreatif banget. Mau ah dicoba mumpung besok libur.
ReplyDeleteboleh boleh mbak. gampang juga kok buat nya :)
Deletemonopoli ? wah ... aku paling suka tuh mainnya.
ReplyDeletesampe sekarang aku juga sering memainkannya dengan Aira.
hahahaha.... sama mbak. Umur gak jadi masalah, kan ya ^^ yang penting happy dan bisa kumpul bareng saudara :))
DeleteWah, kakak yg super baik sih iniiiii. Jadi yang kember itu Nia yg kemaren diajak atau beda lagi mbak? AKu juga suka main2 sama anak2 mbak, cuma namanya anak2 ya, energinya ga habis2, sdgkan kitanya udh kecapean, hahaha. Nice sharing mbak :)
ReplyDeleteIya mbak, yang aku ajak ke Kopdar #4 nya Blogger Jember itu namanya Nia, kalo kembarannya (Hani) ada di rumah :))
DeleteHak untuk bermain bagi anak. Ini mungkin banyak yang menganggap sepele. Padahal ini dibutuhkan dalam pengembangan anak.
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya juga kak hehe
Betul kak, kata Kak Seto kan juga begitu. Biar pertumbuhan psikologis mereka juga bagus. Makanya butuh bermain ^^.
DeleteAnak gede juga butuh main mbk wkwkwkkwkwk,,,, biar g galau melulu bawaanya
ReplyDeleteWahh anaknya sama2 kembar. Memang anak hrs dikasi aktivity bermain terus yaa biar gak berantem
ReplyDeleteduh keren DIY nya..bisa dicoba ini idenya....Lipat-lipat anakku juga suka mbak..terus itu monopoli, kalau lagi komplit ada bapaknya rame mainnya..
ReplyDeleteTFS Mbak..:)
hehehehe... sama-sama mbak ^^ tapi Quality Time barena keluarga itu sebenernya sederhana sih. Tinggal kasih mainan atau makanan yang bisa di nikmati bersama. Semua beres :)
DeleteWaaah jarak umur mu ama adek jauh ya mba. Jd pengalaman jaga anaknya udah sama kayak yg punya anak :D. Obat panas itu pnting banget kalo di keluargaku. Karenaaaa, anak2ku pernah step/kejang pas panas. Sejak itu, badannya anget dikit, lgs hrs diksh obat panas gini. Aku jg pilih tempra, dan stok obat panas yg hrs dimasukin lewat dubur. Itu pertolongan pertama untuk anak step soalnya. Jd kalo anak ada yg punya riwayat kejang, jgn dianggab remeh. Walo cm anget badannya, lgs ksh obat penurun panas
ReplyDeleteiya mbak, sama si kembar beda 17 tahun :))
Delete